photo

photo
pelangi setelah hujan

Selasa, 14 Juni 2011

5 Kelebihan Akhwat yang Dijadikan Senjata oleh Syaitan untuk Melemahkan Ikhwan

Bismillahirrahmanirrahim...

Akhwat adalah sosok yang sangatlah unik. Berbeda. Dan memiliki keistimewaan tersendiri. Islam bahkan memandang akhwat adalah sosok yang sangat spesial dan bahkan memberikan satu surat dalam Al-Quran untuk akhwat. An-Nisa. Rasulullah pun berkata bahwa sosok yang harus kita cintai setelah Allah SWT dan Rasulullah adalah : Ibu, Ibu, Ibu, barulah Ayah. Itu menunjukkan apresiasi yang sangat tinggi yang diberikan oleh islam kepada Akhwat. (Tapi orang barat suka bilang kalo islam itu melecehkan wanita.. Nah lho.. Mereka tidak melihat fakta kali ye... hehehe)

Namun Akhi, Ukhti, akhwat seringkali dibuat sebagai senjata yang Maha Dahsyat oleh Syaitan Laknatullah untuk meluluhkan kehebatan iman seorang ikhwan. Ya, tidak dipungkiri, salah satu jalan utama syaitan untuk merasuk ke dalam dada seorang ikhwan adalah melalui akhwat itu tadi. Dalam sejarah, syaitan mengakui kepada Nabi Musa AS bahwa jalur utama syaitan dalam merasuk dan memperdaya manusia ada 3 : ketika Shalat, ketika marah, dan melalui akhwat.

Kali ini Insya Allah ane akan mengulas hasil rangkuman beberapa ulama mengenai kekuatan akhwat yang dijadikan senjata oleh syaitan untuk meluluhlantakkan hati seorang ikhwan. Tapi maaf sebelumnya, bukan bermaksud untuk memojokkan akhwat dan meninggikan ikhwan. Tapi hanya bermaksud untuk saling mengingatkan. Karena, kalau hanya salah satu antara ikhwan atau akhwat saja yang menjaga hatinya, maka syaitan akan tetap mudah untuk masuk. Tapi khan kalau kita sama-sama menjaga hati, Insya Allah akan lebih baik bagi kita semua. Betul betul betul ?

Karena ingat, ketika syaitan sudah tidak mampu menyesatkan kita dengan keburukan, maka dia akan menyesatkan kita dengan kebaikan. Faham khan? Syaitan tidak akan pernah rela jika kita sebagai manusia mampu melenggang mulus dan melakukan kebaikan tanpa dia ganggu. Naudzubillahi min dzalik.

Lantas apa kekuatan akhwat yang pertama?

Air Mata. Air mata akhwat adalah sesuatu yang seringkali digunakan syaitan untuk meluluhkan hati seorang ikhwan. Air mata jelas sekali mampu meluluhkan hati seorang ikhwan. Jangankan ikhwan biasa yang masih belajar tentang prinsip-prinsip kehidupan. Seorang Umar bin Khattab RA yang ketika itu masih kafir dan memegang teguh prinsipnya pun diluluhkan oleh tangis adiknya hingga masuk islam dan menjadi salah satu khalifah terkuat pada masa kejayaan islam di dunia. Masih ingat khan kisahnya..?

So, gimana? Buat akhwat, afwan, bisa lebih berhati-hati lagi dalam mengeluarkan air mata. Apalagi ketika sudah ada ikhwan yang bukan muhrim, ada di sekitar anti. Apalagi kalau si ikhwannya ada perasaan sama anti. Wah, gawat tuh. Bisa-bisa Syaitan terbahak dan bertepuk tangan karena kelakuan kita itu. Naudzubillahi min dzalik.

Menangis adalah muara dari perasaan. Jikalau terlalu senang, kita bisa menangis. Jikalau terlalu sedih pun demikian. Jikalau sangat marah, kita juga mengeluarkan bulir-bulir air mata. Dan itu semua fitrah. Hanya saja, ketika ada sesuatu yang tidak tepat pada tempatnya, baik tidak disengaja apalagi kalau sengaja, akan menjadi senjata yang kuat bagi syaitan laknatullah.

Buat ikhwan, lebih waspada lagi sama syaitan..! Salah satunya lewat akhwat ini. Coba aja bayangin, kalau ada akhwat memohon sesuatu ke kita, sampe mengeluarkan air mata. Gimana sikap kita? Itu yang harus kita manage dengan sebaik mungkin. Tentu dengan manajemen hati yang tepat.

Yang kedua apa nih?

Yang kedua itu senyuman. Senyuman akhwat itu salah satu yang sangat mudah dijadikan oleh syaitan dalam memperdaya ataupun melelehkan hati seorang ikhwan. Apalagi kalau si akhwat yang sudah punya satu fikroh. Tentu akan sangat meluluhkan hati seorang ikhwan.

Lantas bagaimana? Allah telah jelas dan tegas memerintahkan kita dalam surah An-Nur ayat ke 30 hingga ke 31. Ayatnya yang berbunyi : Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya...” dan ayat ke 31 juga yang berbunyi Dan katakanlah kepada perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya....” menunjukkan solusi yang seharusnya kita lakukan bersama. Para ikhwan maupun akhwat sudah selayaknya menjaga pandangan mereka.

Ustadz ane bilang, kalau kita berbicara dengan lawan jenis sebaiknya tidak melihat langsung kepada wajahnya. Lihatlah beberapa senti di sampingnya. Senyum akhwat kalau sudah tertangkap oleh mata seorang ikhwan, weish... Bisa bahaya tuh.

Hmmm.. Terus selanjutnya apa?

Yang ketiga, adalah tutur kata. Akhwat itu memiliki jenis suara yang berbeda dengan ikhwan. Jenis suara akhwat itu lebih lembut dan tinggi daripada ikhwan. Kalau ikhwan, lebih nge-bass dan lebih rendah. Ternyata itu juga dijadikan senjata oleh syaitan untuk memperdaya ikhwan. Apalagi kalau si akhwatnya itu juga pakai intonasi yang sengaja di’naik-turun’kan. Memberi nada centil. Wah, udah bahaya itu. Hati ikhwan bisa berdesir mendengarnya.

Lantas bagaimana lagi? Untuk akhwat, berbicaralah yang tegas! Tidak menimbulkan kesan yang manja atau gimanaaa gitu.. (ngerti khan? Hhe..) Berbicaralah dengan retorika yang tegas dan seperlunya saja. Rasulullah SAW juga memerintahkan kita untuk berbicara yang benar, atau diam! Benar khan?

Suara akhwat itu sangat dilindungi dan dihargai oleh Islam. Bahkan ada beberapa ulama yang mengatakan bahwa nasyid akhwat itu tidak baik didengar oleh ikhwan. Karena, getaran suaranya itu besar kemungkinan dapat menimbulkan perasaan yang berbeda di hati ikhwan. Waduhh....

Ikhwan, jangan sok kasih perhatian. Jangan malah memancing akhwat untuk bersuara seperti yang dimaksudkan tadi. Ya, berhati-hatilah dalam mengolah hati. Berhati-hatilah dalam memberikan perhatian.

Terus apa lagi?

Yang keempat, berhias. Banyak perdebatan di sini. Tapi ternyata berbahaya juga lho. Salah satunya bagi akhwat yang memakai parfum atau wewangian. Rasulullah berkata bahwa barang siapa akhwat (wanita) yang memakai wewangian kemudian dia berjalan di depan seorang ikhwan (laki-laki) sehingga sang ikhwan mencium wewangian tersebut, maka sang akhwat dianggap pezina. Naudzubillahi min dzalik..

Yang masih jadi perdebatan itu tentang celak yang seringkali digunakan akhwat. Apakah itu termasuk berhias yang berlebihan? Menurut ustadz ane sih, katanya yang namanya celak itu pada umumnya pada zaman Rasulullah dipakai untuk ikhwan. Bukan akhwat. Adapun akhwat-akhwat muslimah yang memakai celak itu hanya bagi suami-suami mereka, ketika suami mereka baru pulang dari peperangan atau dari mencari nafkah bagi keluarga. Nah, kalau itu mah beda lagi. Kalau sama suami, Insya Allah halal. Malah jadi pahala bagi sang akhwat. Jadi, celak yang digunakan tersebut kurang pas kalau dipakai sama akhwat-akhwat di luar rumah. Apalagi kalau sengaja berniat berhias diri. Naudzubillahi min dzalik...

Nah, yang terakhir apa nih?

Yang terakhir, kecerdasan. Nah, ini yang paling berbahaya atau paling sulit untuk dihindari. Akhwat yang cerdas seringkali dijadikan senjata yang sangat ampuh untuk meluluhkan hati seorang ikhwan. Seringkali ikhwan tidak melihat paras atau rupa dari si akhwat. Tapi kecerdasannya. Retorika berbicara serta bobot yang dia bicarakan. Apalagi kalau sudah satu fikrah, satu persepsi fikiran yang sama. Makanya, syaitan paling sering memakai kelebihan akhwat yang satu ini.

Jalan keluarnya bagaimana? Untuk keseluruhan, sebenarnya hanya ada dua intinya. Sang ikhwan harus menjaga diri serta hati mereka, dan sang akhwat juga demikian. Ketika diri telah dibersihkan dan hati telah disucikan, Insya Allah tidak syaitan juga akan kelelahan menggoda kita. Jangan lupa fasilitas istigfar yang diciptakan Allah untuk kita semua umat muslim. Selalu beristigfar setiap waktu. Ingat Allah setiap waktu.

Semoga dengan itu kita mampu menghindarkan diri dari godaan syaitan laknatullah. Insya Allah...

Nah, itu dia akhi, ukhti, rangkuman dari pendapat beberapa ulama mengenai akhwat dan ikhwan dan syaitan ketika telah berada di antaranya. Semoga bermanfaat ya..!

Sabtu, 11 Juni 2011

coretan kecil tentang adikku

Muhammad haris izzil islam. adik kecilku berumur 10 tahun. yaa, tapi dia bukan sekedar seorang adik..
terkadang dialah yang lebih dewasa dibandingkan aku.
aku yg berumur lebih tua, tetapi dia terkadang yg dewasa, dan aku kekanak-kanakan.
dia memang luar biasa. dia selalu bisa mematahkan argumen-argumen yg aku lontarkan untuknya.
dia sangat cerewet, omongannya layaknya orang dewasa, dia pernah berkata " dulu sama sekarang beda teteh opaah (panggilannya untukku) kalo dulu sama sekarang sama, tandanya dunia ini gak berputar dong!" ucapnya.
yaa, itulah salah satu perkataan yg pernah ia katakan. ya, aku tahu setiap celotehannya akan menjadi bintang-bintang kedewasaan.
adik kecilku izzil, memang pandai, ia cukup menguasai alat musik keyboard dengan autodidak ia belajar alat musik itu. dengan menutup matapun ia bisa, subhanallah tak mengajarinya tetapi ia bisa! dia memang luar biasa!
2 jam bermain play station 5 menit belajar. yaaa itu terlihat tidak sebanding antara bermain dan belajar untuk ulangan, tapi yg aku herankan mengapa ia bisa rangking 2 di kelasnya? yaa, itulah titik luar biasanya. :)
semenjak kakak-kakaku menikah dan hidup berumah tangga, aku yang menjadi kakak tertua, aku tahu dia merasa kesepian, dari senin-kamis aku pulang pukul 16.30 dan sepulang sekolah dia selalu memintaku untuk bermain bola, atau bermiain dorong-dorongan bersamanya, aah, sering sekali aku merasa lelah, pulang sekolah dan ia mengajak bermain lagi, tapi aku tidak enak jika menolaknya.
dialah adik keciku yg sedang menginjak dewasa. walaupun dia cerewet, menyebalkan, selalu memintaku mengambilkannya handuk, air minum, ini dan itu. tapi tetap aku menyayanginya. karena dialah matahari di keluargaku.

Sabtu, 04 Juni 2011

ibu dan ayahku luar biasa!

ibu dan ayahku luar biasa, berhati lembut tetapi tegas
ibu dan ayahku luar biasa kerja sama yang harmonis dalam membangun keluarga
ibu dan ayahku luar biasa memberikan inspirasi dan motivasi untuk orang banyak khususnya keluarga
ibu dan ayahku luar biasa tak pernah memberikan tekanan kepada anak-anaknya
ibu dan ayahku luar biasa tak pernah anak-anaknya dimarahi oleh mereka
ibu dan ayahku luar biasa aku meminta uang Rp. 10.000 mereka malah memberi Rp. 20.000
ibu dan ayahku luar biasa tetep membelikan sate untuk anak mereka walaupun sedang krisis money
ibu dan ayahku luar biasa, selalu mengerti apa yang terjadi dalam diri anak mereka
ibu dan ayahku luar biasa walaupun selalu di luar rumah tetapi tetap tak melupakan keluarga
ibu dan ayahku luar biasa, humoris, cerdas, berakhlak mulia.
ibu dan ayahku luar biasa, selalu menyayangi anak-anak dan mantunya
ibu dan ayahku luar biasa, selalu melindungi anak-anaknya, tak membiarkan anak-anaknya terluka sedikitpun.
ibu dan ayahku luar biasa banyak orang yang ingin punya orang tua seperti mereka
^o^
<3 <3